Kau dan Pendakianku
Cerpen Karangan: Putri AndriyasKategori: Cerpen Cinta Dalam Hati (Terpendam), Cerpen PetualanganLolos moderasi pada: 13 December 2016
Pagi ini aku sudah siap dengan semua peralatan, perlengkapan pribadi serta logistik di dalam ransel seberat 40 liter. Sepatu bertali serta jaket anti air pun tak lupa ku bawa. Hari yang kutunggu-tunggu, akhirnya datang juga. Setelah sekian lama, menantikannya barulah sekarang akan kesampaian.
Ya, ini adalah pertama kalinya aku akan mendaki. Sebagai pendaki pemula, aku diarahkan oleh teman untuk memulainya dengan gunung yang pendek terlebih dahulu. Sebut saja ia Deon, lelaki bertubuh tinggi, berkulit sawo matang, rame, dan berkali-kali memandu para pendaki yang ingin mencapai puncak gunung.
Tepat jam 9 pagi ia menjemputku, segera saja kami berangkat ke tempat dimana para pendaki pemula lainnya berada. Disanalah aku berjumpa dengan para kawan pendaki. Perjalanan menuju kaki gunung pun dilakukan. Setelah beberapa menit melewati berbagai rintangan di jalan, seperti hujan. Akhirnya kami sampai juga di salah satu basecamp para pendaki.
Pendakian tak langsung dilakukan, melainkan kita perlu istirahat terlebih dulu. Sembari menunggu cuaca gerimis hujan mereda. Tapi ternyata dugaan kami salah, hujan tak juga kunjung reda. Ditengah cuaca gerimis, Deon dan pemandu lain memutuskan untuk melakukan pendakian.
Para pendaki sudah berjalan di depanku lebih dulu. Sementara aku dan Deon, berada di barisan paling belakang. Aku tak pernah menyangka, kalau ternyata medan pendakian itu sangatlah berbeda. Tidak bisa disamakan dengan seperti ketika jalan kaki.
Begitu pula dalam pendakian ini, ada jalan yang landai, namun ada pula yang sangat terjal. Baru juga awal pendakian, namun napasku sudah terengah-engah. Rasanya seolah napasku seakan mau berhenti.
“Host… host… host…” aku terpaksa harus menghentikan langkah.
“Mia, apa kamu baik-baik saja?” tanyanya kemudian ikut menghentikan langkah.
“Napasku nggak kuat Deon… rasanya sudah mau kehabisan napas saja,” sahutku sembari menyandarkan tubuhku pada sebatang pohon.